DEALING WITH DIVERSITY
Thematic Interpretation on “Defending Islam”
DOI:
https://doi.org/10.47454/itqan.v4i1.676Abstrak
Abstrak
Indonesia Modern menghadapi dua terma yang saling tumpang tindih. ‘membela agama’ dan “membela Islamâ€. Kedua terma ini mirip dan popular pada masa kebangkitan Islam pasca-reformasi. Sebagaimana terma ini muncul pada ruang publik, diskursus keagamaan dan perdebadatan mengenai dua terma ini tidak dapat terhindarkan lagi. Terma ini, secara problematis digunakan oleh sekelompok grup yang secara politis digunakan untuk melegitimasi aksi mereka, dan mengangkat berbagai macam kasus penodaan aga,a. Tentu saja, muslim diwajibkan untuk mempertahankan Islam, akan tetapi ajaran Islam juga mengajarkan untuk mendorong keharmonisan dalam masyarakat yang pluralistik. Dengan menerapakan pendekatan tematis, tulisan ini berargumen bahwa ide-ide tentang “membela agama†yang ada dalam al-Qur’an harus dilihat kembali. Berdasarkan sebab turunya ayat pada tafsir tematik, bahwa ayat yang berkaitan dengan bela “agama†awalnya adalah seruan untuk melaksanakan keadilan (ʽadl), berjuang melawan masyarakat komunitas yang represif, melawan persekusi, pengusiran, dan perbuatan yang melampui batas. Melalui pelacakan pada sebab turunya ayat, tulisan ini juga berargumen bahwa ide tentang “bela agama†juga berkaitan dengan ide tentang “membela keberagaman†dalam konteks masyarakat plural.
Kata kunci: Keberagaman, Bela Islam, Penafsiran tematis, Konservatif
Unduhan
Referensi
Ahmad Al-Anshāri Al-Qurthubī “Al-Jāmi Al-Ahkāmi Al-Qur’an” (Riyādh-Dār Al-Alam Alkutum) 8th edition, vol:16 2003:223
Alwi Alatas “ Perlukan Membela Agama Islam? Posted in Hidayatullah.com. accessed 09 September 2018.
Appadurai, Arjun, ed. 2001. Globalization. Durham: Duke University Press
Ash-Shabuni, Muhammaad Ali. Shafwah al-Tafasir. Dar al-Qur’an al-Karim : Beirut.
At-Thabari, 2000. Jami’ al Bayan fi Ta’wil al-Qur’an. Muasasah al-Muasirah:
Bikhu Parekh, ‘Rethinking Multiculturalism; Cultural Diversity and Political Theory”. Harvard University Press, 2002: 322
Esack, Farid, 1998. “Qur’ān, Liberation, and Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity against Oppression”. Oxford: Oneworld.
Hefner, R. Civil Islam: Muslims and Democratization in Indonesia. New Jersey: Princeton University Press 2000:05.
Ismā‘īl ibn Kathīr, Tafsīr al-Qur’ān al-‘Azhīm, vol. 1 (Cairo: al-Fārūq al-hadītha, 2000)
Ismā‘īl Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adzim, terj. M. Abdul Ghoffar (Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2005)
Jeff Spinner-Halev, Surviving Diversity, Religion and Democratic Citizenship, The Johns Hopkins University Press, 2000
Jeremy Menchik Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance without Liberalism. England: Cambridge Studies in Social Theory of Religion and Politic (2016:173 ).
Kate, The Guardian “Jakarta Governor Ahok’ blasphemy trial: All you need to know”. accessed in 11 December 2016
Katsīr, 1997. Ibn. Tafsīr Ibn Katsīr. Bairūt: Dār alFikr.
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya, (Bandung: Sygma, 2010). 337-546
Ma’arif, Ahmad Syafi’i, 2012. Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita Jakarta: Democracy Project.
Manzūr, Ibn. 2008. Lisān al-‘Arab. Bairūt: Dār S adr.
Muhammad Jamil “Hasiyah Alshowi fi tafsir al-jalalain” (Lebanon: Dar Ibn Asosoh) 2005
Mukharis, “Jihad dan Terorisme”, dalam Sahiron Syamsuddin (editor), Al-Qur’an dan Isu-Isu Kontemporer, (Yogyakarta: Elsaq Press, 2011), hlm.
Mukharis. 2011. Jihad dan Terorisme. dalam Sahiron Syamsyuddin (editor). Elasaq Press:
Pictall, Qur’an-English translation. Translation.org
Quraish Sihab, “ Tafsîr Al-Misbāh: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran” (Jakarta: Lentera Hati) second edition, Vol 12 2009: 438
Qutb, Sayid, 1995. Tafsīr fī zhilāli al-Qur’ān . Beirut: Dār al-Syurūq.
Quthb, Sayyid. 2004. Tafsir Fi Zilalil Qur’an. Gema Insani: Jakarta.
Saeed, Abdullah, 2006. Interpreting the Quran towards a contemporary approach. New York: British Library Cataloguing in Publication Data.
Saeed, Abdullah, 2014. Reading the Qur’ān in the Twenty-first Century: A Contextualist Approach. London dan New York: Routledge.
Sahiron Syamsuddin: The Qur’an on the Exclusivist Religious Truth Claim: A Ma‘nā-cum-Maghzā Approach and its Application. German: The Lutheran World Federation 2017:99.
Web source
Wilson, I. ‘Morality Racketeering: Vigilantism and Populist Islamic Militancy in Indonesia’, in Between Dissent and Power: the Transformation of Islamic Politics in the Middle East and Asian. Hampshire: Palgrave MacMillan 2014.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Ali Ja’far

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.