https://ejournal.staialanwar.ac.id/index.php/itqon/issue/feed AL ITQAN: Jurnal Studi Al-Qur'an 2025-02-05T15:37:55+00:00 Muhammad Asif asifelfarizi@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>AL ITQAN: </strong>Jurnal Studi Al-Qur’an (Journal of Qur’anic Studies) (ISSN <u><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1421301056&amp;1&amp;&amp;">2442-255X</a></u>; e-ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1486541924&amp;1&amp;&amp;">2579-6275</a>) is published by STAI Al Anwar Sarang, Rembang, Central Java, Indonesia. First publication is in 2015 in printed version. Starting from 2017, AL ITQAN has been being published both in print and online, has used the OJS (Open Journal Systems) version 2 and also has been a implementing a double-blind review to maintain a high scholarly level. In 2020, AL ITQAN has switched up to the use of OJS 3. This journal aims to promote the results of studies and research on the Qur'an which include <em>mushaf</em>, manuscripts, exegesis, translation, Qur'anic sciences, and the living Qur'an, both based on empirical or conceptual studies. The results of studies using an interdisciplinary approach are prioritized. Since volume 06 number (2) 2020, abstract of the articles has been written in three languages ie: English, Bahasa Indonesia, and Arabic.</p> <p>AL ITQAN is published twice a year. AL ITQAN warmly welcomes researchers, lecturers, students, as well as enthusiasts of Qur’anic studies to publish their works here. AL ITQAN accepts articles in Indonesian, English and Arabic. AL ITQAN has been indexed in Crossref, so each article has a unique number or DOI.</p> <p>ISSN (Printed): <u><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1421301056&amp;1&amp;&amp;">2442-255X</a></u></p> <p>ISSN (Online): <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1486541924&amp;1&amp;&amp;">2579-6275</a></p> https://ejournal.staialanwar.ac.id/index.php/itqon/article/view/978 TARJIH AL-SHAWKĀNĪ DALAM TAFSIR FATḤ AL-QADĪR 2025-01-14T23:59:31+00:00 Umiatu Rohmah umiaumik@gmail.com Tsalis Muttaqin Tsalismuttaqin@gmail.com <p>Perbedaan penafsiran yang muncul di kalangan mufasir menjadi hal yang sangat berpengaruh pada pemahaman teks al-Qur`an, baik berupa akkidah maupun syariat. Oleh karena itu, tarjih sebagai salah satu solusi adanya perbedaan pendapat menjadi kajian yang cukup penting. Salah satu ulama yang mengarahkan perhatiannya pada berbagai macam perbedaan pendapat dan melakukan pentarjihan dalam tafsirnya adalah Imam al‑Shawkānī dengan kitabnya Tafsir <em>Fat</em><em>ḥ</em><em> al‑Qadīr. </em>Penelitian ini mengkaji penafsiran al-Shawkāni dalam Tafsir <em>Fat</em><em>ḥ</em><em> al-Qadīr </em>dengan metode analisis deskriptif-kritis melalui studi kepustakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model atau metode pentarjihan al-Shawkānī dalam Tafsir <em>Fat</em><em>ḥ</em><em> al-Qadīr, </em>khususnya dalam Surah al-Nūr. Batasan masalah penelitian ini adalah tarjih penafsiran Surah al-Nūr dengan redaksi أرجح, أولى, dan الأولى. Penelitian ini mengguunakan pendekatan tarjih ulumul qur`an al-Ḥarbī. Hasil penelitian ini menjelaskan dalam mentarjih pendapat, al‑Shawkānī menggunakan metode tarjih berdasarkan konteks al‑Qur`an, tarjih dengan sunah, tarjih berdasarkan sebab turunnya ayat, tarjih dengan <em>qarīnah,</em> dan tarjih berdasarkan Bahasa Arab.</p> 2023-06-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Umiatu Rohmah, Tsalis Muttaqin https://ejournal.staialanwar.ac.id/index.php/itqon/article/view/979 TELAAH PENGGUNAAN MANHAJ QIRĀ`ĀT AL-MUFASSIRAH TERHADAP PERBEDAAN QIRĀ`ĀT DALAM JUZ ‘AMMA 2025-01-18T03:49:15+00:00 Siti Nasihatun Ni’mah nasihatunen@gmail.com Muhammad Najib najibbuchori@staialanwar.ac.id <p>Kajian ini menanggapi kajian <em>qirā`āt</em> yang meyakini bahwasannya perbedaan <em>qirā`āt </em>dapat menimbulkan perbedaan makna (hukum). Penelitian ini penting dilakukan guna membuktikan bahwasannya perbedaan <em>qirā`āt</em> tidak hanya menimbulkan perbedaan makna yang kontradiksi melainkan perbedaan makna tersebut dapat disinergikan. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (<em>library research</em>) yang termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini memfokuskan kajiannya pada perbedaan <em>qirā`āt</em> dalam Juz ‘amma dalam aspek <em>farsh </em><em>ḥ</em><em>urūf</em> yang berpotensi melahirkan perbedaan makna dengan mendeskripsikan lafal-lafal yang memiliki perbedaan <em>qirā`āt</em> berdasarkan batasan <em>qirā`āt </em>imam tujuh yang telah disepakati. Analisis dilakukan pada lafal-lafal yang memiliki perbedaan <em>qirā`āt</em> dengan menganalisis masing-masing subtansi <em>qirā`ah </em>pada aspek <em>na</em><em>ḥ</em><em>wu </em>dan <em>ṣ</em><em>araf</em> untuk memperjelas maknanya, kemudian menggabungkan makna masing-masing <em>qirā`ah </em>pada suatu lafal menjadi satu makna yang tidak berkontradiksi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa perbedaan makna <em>qirā`āt </em>pada surah al-Takwīr ayat 24 berfaidah memperkaya makna, perbedaan makna <em>qirā`āt </em>pada surah al-Fajr ayat 18 dan surah al-Inshiqāq ayat 19 berfaidah menjelaskan hal yang sama dengan redaksi yang berbeda dan perbedaan makna <em>qirā`āt </em>pada surah al-Nāzi’āt Ayat 11 dan surah al-Balad ayat 14 dan 15 berfaidah saling melengkapi.</p> 2023-06-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Siti Nasihatun Ni’mah, Muhammad Najib https://ejournal.staialanwar.ac.id/index.php/itqon/article/view/998 AL-QUR'AN SEBAGAI TEKS YANG HIDUP 2025-02-05T12:23:34+00:00 Abdul Mufid abdulmufid@iaikhozin.ac.id Wan Khairul Aiman Wan Mokhtar wkkhairulaiman@unisza.edu.my <p>Al-Qur'an sebagai teks yang hidup terus beradaptasi dengan dinamika sosial-budaya berbagai zaman, termasuk tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh era modern. Penelitian ini mengeksplorasi dinamika hafalan dan transmisi lisan Al-Qur'an di era modern, dengan fokus pada bagaimana praktik ini menghadapi ketegangan antara tradisi dan kemajuan teknologi. Penelitian ini didasarkan pada pertanyaan utama bagaimana alat-alat modern dan perubahan sosial memengaruhi praktik dan persepsi hafalan serta transmisi lisan Al-Qur'an. Metode kualitatif dengan pendekatan etnografi digunakan dalam penelitian ini. Pendekatan etnografi dimaksudkan untuk menggali dinamika hafalan dan transmisi lisan Al-Qur'an di era modern melalui dua bentuk pengamatan, yaitu observasi partisipatif langsung di lapangan dan observasi dalam komunitas daring (<em>online communities</em>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun alat teknologi seperti aplikasi digital Al-Qur'an dan platform daring telah memfasilitasi akses dan pembelajaran, namun alat-alat tersebut juga menghadirkan tantangan terhadap metode tradisional seperti interaksi langsung antara guru dan murid.</p> 2023-06-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Abdul Mufid, Wan Khairul Aiman Wan Mokhtar https://ejournal.staialanwar.ac.id/index.php/itqon/article/view/1009 RESEPSI SANTRI DAN GENEALOGI TRADISI WIRID FAFAHAMNA 2025-02-05T15:37:55+00:00 Muhamad Khabib Imdad emhabibiee.arrafaqy@gmail.com Fiqih Firdaus fiqihfirdaus75@gmail.com <p>There are many traditions in Islamic societies or groups that originate from the existence of the Quran in their midst. As recently, various traditions of reading the text of the Koran have become widespread, both carried out communally and individually. Normally reading the Quran can be done at any time, but a tradition has emerged so that the Quran or parts of it can only be read at certain times. This phenomenon also applies to the Al-Fattah Kartasura Islamic Boarding School which has a tradition of reading the wirid fafahamna or Al-Anbiya' verse 79 after Isha' prayer communally by the students. This then led the author to trace the genealogy of this tradition and explore how the students received it. This research is qualitative research with a field research approach to this traditional phenomenon. The data source for this research was obtained from information from several elements of Islamic boarding schools, namely caregivers, administrators and students. The data collection techniques use interviews, observation and documentation. Meanwhile, checking the validity of the data uses the data triangulation method with techniques and sources with research methods applying descriptive-analytical methods. The results of this research are, Genealogically, this remembrance was obtained by the caretaker from Fathurrahman who came from Kyai Idris Kacangan Boyolali, His tradition has spawned several receptions from students, namely forming personality, bringing peace of mind, making all matters easier, and making learning easier.</p> 2023-06-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Muhamad Khabib Imdad Muhamad Khabib Imdad, Fiqih Firdaus https://ejournal.staialanwar.ac.id/index.php/itqon/article/view/1004 THE RELEVANCE OF THE STORY OF ASHABUL KAHFI IN TAFSIR AL-MARAGHI AS A SOLUTION TO THE IDENTITY CRISIS OF THE MILLENNIAL GENERATION 2025-02-05T15:10:55+00:00 Muhammad Arwani Rofi'i mafaza@alishlah.ac.id Nurin Alfiani alfianinurin@gmail.com Barda Royyan Hanafi Bardaroyyan99@gmail.com <p>The identity crisis faced by the millennial generation is a central issue in social, psychological, and cultural development in this era of globalization. Many factors contribute to this identity crisis, including uncertainty about one's self-identity, shifting cultural values, and the impact of technological advancements and social media. This phenomenon often leads to confusion and difficulty in determining the direction of life, thus requiring a new approach to address this problem. This study aims to examine the relevance of the story of Ashabul Kahfi in Tafsir Al-Maraghi as a solution to the identity crisis faced by the millennial generation. The approach used in this study is a tafsir approach with an in-depth content analysis of Tafsir Al-Maraghi’s interpretation of the story of Ashabul Kahfi in Surah Al-Kahfi. The research findings indicate that the story of Ashabul Kahfi contains values of steadfast faith, the struggle to uphold life principles, and the search for self-identity, which align with values of spirituality and belief. These values can provide inspiration for millennials in overcoming the challenges of their identity crisis. The implication of this study is the importance of applying the values of steadfast faith and self-identity search in religious education and character development to shape a generation with firm life principles and a clear direction in facing life’s challenges in the modern era.</p> 2023-06-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Muhammad Arwani Rofi'i, Nurin Alfiani, Barda Royyan Hanafi